10 tips cara mudah membuat rumusan masalah yang baik dan benar

Salam sobat 1000

Tulisan atau artikel mengenai cara menyusun makalah tentunya sudah banyak bertebaran di internet, tinggal ketik, search, dan selesai. Namun sejauh yang saya perhatikan hingga saat ini, kebanyakan artikel lebih kepada menulis sistimatika penulisan secara globalnya saja. Misalnya cara membuat makalah, cara menulis makalah, cara menyusun makalah, dan sebagainya. Dengan penjelasan yang umum, dan itu tidak ada salahnya. Jika ingin benar dalam penulisan makalah, hal yang paling ditekankan adalah patuhi sistimatika dosen atau guru yang memberikan tugas tersebut. Tapi apakah bisa jika hanya demikian saja? tentunya hal tersebut kembali kepada sobat sendiri. Dengan kata lain, saya menganjurkan agar sobat baca buku petunjuk sekolah, kampus, baru kemudian membaca sistimatika yang lain.

Bercerita mengenai cara menyusun makalah yang baik dan benar, memang menjadi masalah tersendiri jika sobat sebelumnya belum pernah, atau sudah pernah menulis, tapi masih ragu akan kebenarannya. 
Disini akan saya jelaskan terlebih dahulu mengenai hal yang paling pokok untuk langkah-langkah penyusunan makalah. Saya sebutkan makalah, yah karena makalah adalah hal yang paling banyak dikerjakan peserta didik saat ini. Kalau dulu seingat saya, anak SD cuma disuruh mengarang bebas, anak SMP disuruh menyusun tulisan dengan kliping, begitu juga dengan SMA. Artinya makalah di zaman saya hanya untuk anak "kuliahan" saja. 

Pertanyaan yang paling sering saya temui " apa beda makalah dan skripsi?"Perlu sobat ketahui bahwa makalah berbeda dengan skripsi dalam hal tingkat kesulitan, sistimatika penulisan, statistik jika diperlukan, dan sebagainya. Makalah yang umum biasanya berisi tentang tiga hal, yakni:
  1. Pendahuluan
  2. Bahasan teori
  3. Kesimpulan
Sedangkan skripsi yang umum biasanya berisi tentang :
  1. Pendahuluan
  2. Bahasan teori dan fakta (empirik) paling tidak mengandung 20 teori
  3. Metodologi penelitian. Minimal mengandung 3 metodologi penelitian, seperti uji validitas-realibilitas dengan korelasi, uji hipotesis, dan persentase keseluruhannya dengan kuadrat.
  4. Analisis Hasil penelitian
  5. Kesimpulan
Poin-poin yang saya tuliskan diatas kalau dalam sistimatikanya nanti disebut BAB. Misalnya BAB I, BAB II, dan BAB III jika dalam makalah. Sedangkan skripsi minimal 4 BAB

Ok sobat, cukup sudah basa-basinya. Sesuai dengan judul artikel ini, akan saya bahas mengenai langkah-langkah menentukan rumusan masalah. Rumusan masalah ini berguna sekali untuk menyusun makalah, skripsi, bahkan tesis dan desertasi. 

Jika sobat akan menyusun makalah, skripsi, atau lebih singkatnya karya ilmiah, hal pertama yang harus anda camkan adalah " JANGAN CARI JUDUL, TAPI CARI MASALAH". Masalah yang saya maksudkan adalah segala hal, mencakup hal yang negatif dan positif. Jika sobat sudah berhasil menentukan masalahnya, barulah nantinya sobat merumuskannya dalam perumusan masalah pada BAB I. Ingat ya? bahwa menentukan masalah merupakan hal terberat dalam menyusun karya ilmiah, hingga Prof.Sugiyono berpendapat jika masalah sudah ditentukan, maka 50% penelitian sobat sudah dapat dikategorikan selesai. Nah,, bagaimana caranya menentukan masalah?

Cara mencari dan menentukan masalah
Untuk menyusun karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, sobat perlu memahami poin ini. Menentukan masalah ada baiknya dari diri kita dulu, keluarga, tempat bekerja, lingkungan kita. Bisa dari hal positif dulu, kemudian cari negatifnya. Misalnya pendidikan kita, pendidikan keluarga kita, tingkat pendidikan ditempat kerja kita, pendidikan di lingkungan kita. Apa masalahnya? kenapa pendidikan tidak berjalan sesuai UU Pendidikan, perda, dan peraturan-peraturan yang lain? singkatnya lihat skema di bawah ini dalam hal pendidikan:
Skema perumusan masalah

  1. Masalah : pendidikan
  2. Negatif : Sistem Pendidikan di Indonesia saat ini kurang efektif dan berkembang
  3. Positif : Sistem Pendidikan di Indonesia saat ini sangat efektif dan berkembang
  4. Fokus masalah : Sistem pendidikan efektif atau tidak? Implementasinya bagaimana?
  5. Carilah Peraturan/perundangan tentang pendidikan, sistem pendidikan, dinas pendidikan, fasilitas pendidikan. Jika sudah ketemu, bandingkan dengan kondisi saat ini menurut sobat.
  6. Carilah isu pendidikan di media, mana yang terbaru, mana yang lama namun masih menjadi masalah berkepanjangan hingga saat ini.
  7. Carilah isu pendidikan di daerah anda. bagaimana perkembangannya? apa saja kelebihan dan kekurangannya? efektif atau tidak? bagaimana kondisi riil nya saat anda cek ke lapangan? faktanya seperti apa?
  8. Carilah sumber-sumber dari Buku, jurnal, skripsi, tesis, atau makalah yang lain. Hal ini tentunya sebagai masukan informasi bagi sobat. Jadi sebelum menyusun makalah, skripsi, atau tesis, ada baiknya sobat memperhitungkan sumber-sumber ini. Jika tidak, maka tulisan sobat nantinya akan menemukan kesulitan menemukan apa yang akan ditulis.
  9. Tentukan masalahnya. Apakah masalahnya negatif, atau positif. Misalnya anda menemukan masalah negatif dalam sistem pendidikan di daerah anda. Kalimatnya seperti A. Implementasi sistem pendidikan tidak efektif karena fasilitas gedung tidak mendukung B. Sistem pendidikan tidak efektif karena faktor kualitas SDM guru C. Sistem pendidikan tidak efektif karena tidak adanya dukungan yang cukup dari dinas pendidikan daerah anda D. Sistem pendidikan tidak efektif karena Minat masyarakat terhadap dunia pendidikan masih minim. 
  10. Buat rumusan masalah dengan pertimbangan poin 1 hingga poin 9. Buatlah rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya. Seperti bagaimana implementasi sistem pendidikan yang efektif? atau Seberapa besar pengaruh fasilitas terhadap efektifitas pendidikan? 
Ok, demikian yang dapat saya jelaskan. Maaf tulisan ini tanpa referensi, karena memang ini hanya sekedar nalar saya. Saya menulis ini berkaitan juga dengan tugas-tugas saya, sekaligus hal ihwal yang pernah saya alami. Saya secara pribadi lebih suka menyusun karya ilmiah jika memang masalahnya yang saya sukai, saya anggap nantinya akan mudah, saya anggap mudah menemukan referensinya, dan tentunya harus berdasarkan fakta dan teori.