teknik pengumpulan data dalam penelitian yang baik

Teknik Pengumpulan Data 

Dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif teknik pengumpulan data yang baik dan benar merupakan faktor utama keberhasilan penelitian. Sehingga kesimpulan yang anda ajukan nantinya lebih dapat dipertanggungjawabkan keafsahan-nya. 

Antara penelitian kuantitatif maupun kualitatif, keduanya sama-sama membutuhkan data. Jadi bukan hanya penelitian kuantitatif saja yang harus ada datanya. Yang membedakannya hanyalah bentuk data yang diterima dan diolah. 

Untuk penelitian yang baik dan benar, anda harus jujur. Jujur dalam arti bahwa anda benar-benar memiliki data. Anda harus benar meneliti, menelaah, dan memperoleh data dari sumber-sumber yang terpercaya. 

Di dalam setiap penelitian, dikenal ada dua istilah sumber data, yakni : 
  1. Primer     :  sumber data primer diperoleh langsung dari objek penelitian;
  2. Sekunder : Sumber data melalui perantara kepada peneliti.
Data primer (langsung) dan data sekunder (tidak langsung) dapat anda jadikan sebagai opsi untuk penelitian anda. Pilih salah satu dari keduanya, atau jika ingin lebih berkualitas gabungkan menjadi satu. Yakni gabungan sumber data primer dan sekunder.

Yang termasuk kategori data primer adalah Observasi, panel, wawancara langsung oleh peneliti. Sedangkan kuesioner atau angket, jika dilakukan langsung berarti data primer, sebaliknya jika tidak langsung (dengan perantara), maka data sekunder. 

Jika anda masih bingung, mari kita sederhanakan saja. Teknik pengumpulan data, atau metode pengumpulan data, ada dua jenis, yakni : 
  1. Studi Lapangan 
  2. Studi Kepustakaan 
Dua jenis teknik ini sama saja dengan istilah primer dan sekunder, dalam hal proses pengumpulan datanya. Namun diantara para penulis buku-buku penelitian mayoritas menyebutkan bahwa sumber data ada yang diperoleh secara langsung, ada yang tidak langsung. Dengan kata lain, seseorang membuat skripsi, atau tesis, atau disertasi, data-data yang diperolehnya adakalanya data langsung yang ditemukannya, atau data yang tidak langsung, namun ketidaklangsungan tersebut diperoleh dari data orang lain, atau bukan dari hasil penemuannya. 
 
Yang termasuk studi lapangan adalah : 
  1. Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Dalam hal ini Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2010:166) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses bilogis dan psikologis, dua yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Dalam kaitan ini, maka observasi yang akan digunakan adalah observasi nonpartisipan. Observasi biasanya disebut juga studi lapangan, penelitian di lapangan, atau studi langsung ke tempat dimana objek yang akan kita teliti.
  2. Angket (kuesioner): angket ialah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara). Dalam hal ini maka angket yang digunakan adalah jenis angket terbuka dalam bentuk soal pilihan ganda. 
Sedangkan Studi kepustakaan maksudnya adalah Teknik pengumpulan data melaui studi kepustakaan, jurnal ilmiah, dokumentasi, dan peraturan perundang-perundangan yang berhubungan dengan teori guna mendukung penelitian. 

Untuk lebih jelasnya, anda dapat lihat gambar di bawah ini. 
 
Skema. Teknik pengumpulan data dalam penelitian